Konfigurasi Load Balance dengan Metode PCC pada MikroTik

Load Balance menggunakan Metode PCC. Load balance pada mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi

Selama ini banyak dari kita yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan loadbalance dua jalur koneksi , maka besar bandwidth yang akan kita dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu kita perjelas dahulu, bahwa loadbalance tidak akan menambah besar bandwidth yang kita peroleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang. 

Untuk Memulai Tahap Konfigurasi, Kita terlebih dahulu memahami topologi seperti gambar di bawah ini, jadi untuk topologinya kita mempunyai 2 isp dengan masing masing bandwith yang sudah ditentukan, Untuk ISP-1 (1Mb) dan ISP-2 (768kb)

Disini Kita posisinya di Router Yang Mengarah LAN disini Kita Membuat 2 Rule dengan chain input jadi nanti kita disini menggunakan mark-connection yang jadinya nanti koneksi yang masuk melalui router ISP-1 dan ISP-2 akan diproses ke Router LAN dengan connection state new yang nanti akan menandai paket yang merupakan pembuka sebuah koneksi/paket pertama dari sebuah koneksi jangan lupa untuk centang passthrough untuk melewati Rule Selanjutnya

Disini Kita Membuat 2 rule Chain ouput yang bertujuan agar nantinya Mark Koneksi yang sebelumnya selain diarahkan ke ISP Juga Akan Diarahkan ke LAN maka dari itu kita arahkan connection-mark yang sudah kita buat tadi sebelumnya dengan action mark-routing mark jalur 1-2 dengan passthrough tidak perlu, agar rule ini tidak melewati rule selanjutnya 

Langkah Selanjutnya Kita Membuat 2rulebaruLagi dengan chain prerouting dengan in interface mengarah ke LAN Pada loadbalancing kali ini kita akan menggunakan fitur yang disebut PCC (Per Connection Classifier). Dengan PCC kita bisa mengelompokan trafik koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan atau dst-port. Router akan mengingat-ingat jalur gateway yang dilewati diawal trafik koneksi, sehingga pada paket-paket selanjutnya yang masih berkaitan dengan koneksi awalnya akan dilewatkan pada jalur gateway yang sama juga. Kelebihan dari PCC ini yang menjawab banyaknya keluhan sering putusnya koneksi pada teknik loadbalancing lainnya sebelum adanya PCC karena perpindahan gateway maka dari itu kita di menu advanced kita mengaktifkan  Per Connection Classifier dengan 2 banding karena kita mempunyai 2 jalur dan pastinya juga pilih local dibagian menu extra dengan action mark connection 



Lalu kita membuat 2 rule lagi dengan chain prerouting  dan mengarah lagi ke LAN dengan connection mark yang sudah dibuat tadi sebelumnnya lalu dengan action mark routing 

Langkah Selanjutnya lakukan static routing dengan gateway mengarah ke ISP-1 & ISP-2 pastikan dengan distance berbeda Untuk memilih jalur terbaik ketika terdapat dua atau lebih jalur menuju tujuan yang sama dari dua routing protocol yang berbeda dan pastikan untuk rule static routing pertama dengan routing mark jalur 1 dan jalur 2 yang sudah di buat di rule mange output
Untuk Melakukan Pembuktian kita test Jaringan LAN dengan menguji speedtest bandwith yang diperoleh





Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post